Senin, 14 Juni 2010

Pendidikan : Razia Video Porno Di Sekolah

Merebaknya isu video porno "mirip" Ariel-Luna-Cut Tari menggelitik semua element bangsa ini untuk ikut bercengkrama. Media massa/elektronik, pelajar, guru, polisi bahkan pemerintah turut terjun lapang dalam kasus tersebut... (aku juga...)

beberapa kejadian baru-baru ini terkait beredarnya video porno mirip ariel-luna-cut tari :
Cegah Penyebaran Video Porno Mirip Artis, Polisi Razia Warnet
24 Sekolah di Bandung Siap Lakukan Razia Handphone
Cegah Dampak Video Porno, DPRD DKI Dukung Razia HP Pelajar

yang memprihatinkan, sekolah yang seharusnya sebagai tempat menimba ilmu dan menempa diri/mental, bergeser menjadi tempat paling strategis penyebaran video porno, tentu saja pihak sekolah dengan dibantu polisi telah melakukan upaya pencegahan dengan menggelar razia video porno di HP pelajar.

Namun, langkah tersebut kuranglah tepat, yang dilakukan hanya merazia videonya, bukan medianya. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat ilustrasi dibawah ini,



jika aku adalah seorang pelajar, ketika ada razia, cepat-cepat video porno di HP (jika ada) akan aku hapus (bisa juga dengan mencabut memory external), akhirnya aku lolos razia, tapi, ketika pulang dari sekolah, tentu HP bisa aku isi dengan video porno kembali dan besok disekolah nonton bareng dengan teman-teman,, Kenapa bisa? karena aku memiliki media penyimpanan video porno yang bebas aku isi apa saja dan bebas keluar masuk sekolah, dudukung pula dengan razia yang tidak dilakukan tiap hari. Hal inilah yang aku sebut sebagai razia tidak efektif tadi,,

Tancap Gas Menuju TKP....
Kasus : Peredaran Video Porno di sekolah
Opsi Solusi :
1.Metode razia tetap seperti diatas dengan SYARAT dilakukan tiap hari, atau
2.Melarang pelajar membawa HP/barang-barang elektronik ke sekolah dalam bentuk, tipe dan merk apapun, atau (seperti : Pelajar dan Guru di Kediri Dilarang Bawa HP ke Sekolah)
3.Menstandardkan HP untuk pelajar(HP yang boleh dibawa ke sekolah adalah hp yang bisa telp dan sms saja < harus tidak support video, MP3, memory external dan lain sebagainya>).

jika aku adalah seorang kepala sekolah, maka aku akan menerapkan langkah no.3 dengan pertimbangan :
1.HP adalah kebutuhan primer,
2.HP sebagai media kontrol ortu terhadap anaknya, apalagi saat ini penculikan anak lagi ngetrend
3.Menstandardkan, merupakan salah satu cara memperkecil jarak pemisah antara pelajar kaya dengan pelajar yang miskin.
4.tidak membutuhkan waktu lama ketika melakukan razia HP (yang dirazia adalah tipe HP bukan isi HP-nya),



5.Tidak perlu melakukan razia tiap hari
6.Jika tipe HP hanya bisa telp / sms saja, secara otomatis, video porno didalamnya tidak akan ada.
7.jika terjadi pelanggaran, saksinya, HP disita selama waktu tertentu, semakin sering melanggar, waktu sita akan semakin lama.

Selain solusi diatas, tentu masih banyak lagi solusi yang lain dan mungkin lebih bagus, namun kerja sama semua pihak sangat dibutuhkan untuk meminimalisir peredaran video porno disekolah, baik dari pihak polisi, sekolah, pelajar sendiri, orang tua pelajar, serta pemerintah, dan jangan kesampingkan peranan agama.

jika anda adalah seorang guru atau kepala sekolah, TENTUKAN SEKARANG JUGA langkah mana atau langkah apa yang akan anda lakukan untuk mencegah maraknya video porno di sekolah??? MOVE NOW.....!!!! GOOD LUCK...!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar