Senin, 29 November 2010

'Pembebasan' OpenOffice, Meretas Jalan Baru

Dari sejak pertama saya mengenal linux, terutama Ubuntu, perjuangan para 'komunitas' telah menginspirasi saya. Berikut ini adalah salah satu bukti perjuangan mereka untuk memberikan yang terbaik bagi pengguna sebuah software dan tentu dalam asas Open Source.

Bagi Linuxer, pasti kenal dengan OpenOffice (software perangkat perkantoran), dibawah naungan Sun Microsystem, OpenOffice melesat kencang mengganggu raksasa yang nyenyak dalam tidurnya, MS. Office. Hingga akhirnya Oracle datang mengakuisisi (Sun Microsystem). dampaknya adalah??????

Akuisisi tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi para Komunitas, pengembang utama OpenOffice dan para pecinta software bebas, akhirnya dibuatlah office suite lain dengan menggunakan source code OpenOffice dan kemudian diberi nama LIBREOFFICE.... (masih banyak lagi alasan dibuatnya LibreOffice)


Beberapa pihak yang telah mendukung LibreOffice adalah Google, Canonical, Novell, Red Hat, Gnome dll.
Mark Shuttleworth, founder and major shareholder of Canonical, the makers of Ubuntu, has declared: "Office productivity software is a critical component of the free software desktop, and the Ubuntu Project will be pleased to ship LibreOffice from The Document Foundation in future releases of Ubuntu. The Document Foundation's stewardship of LibreOffice provides Ubuntu developers an effective forum for collaboration around the code that makes Ubuntu an effective solution for the desktop in office environments".
Jadi, jangan heran jika release Ubuntu berikutnya tidak menyertakan OpenOffice, karena kita akan menjumpai LIBREOFFICE.
Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar